Sabtu, 11 November 2023

KEUNGGULAN SAPI PUTIH

 *Bapak Ibu mari kita simak Sejenak bagi Pemilik Sapi Putih*


Sapi Peranakan Ongole (PO) adalah sapi lokal yang saat ini populasinya sudah sangat jauh berkurang.  Jika kita lihat di wilayah se pulau Jawa sebagian besar sapi kita sudah berwarna merah yang merupakan hasil introduksi Sapi Simental dan Sapi Limosine melalui perkawinan buatan yang umum disebut dengan Inseminasi Buatan (IB). Jika kita menengok ke pasar hewan di berbagai wilayah maka sapi yang ada didominasi dengan *Sapi Merah*. Secara fisik memang sapi Peranakan Simental maupun limosin memiliki kualitas fisik yang lebih bagus dibandingkan dengan Sapi lokal.  Peternak juga sekarang lebih suka jika mengawinkan sapi nya dengan bibit  Sapi Simental maupun Limosine.  Sebagian besar bahkan menolak jika ternaknya dikawinkan dengan bibit Sapi PO bahkan bibit PO yang digratiskan kepada peternak pun sering kali ditolak.  Sedikit sekali peternak yang masih mau memelihara dan bahkan sampai memuliakan ternak Sapi PO dalam usaha pembibitan sapi miliknya.   Namun demikian  tak jarang ditemui juga keluhan dari para peternak kalau “Sapi Merah”  miliknya sekarang susah untuk bunting.  Berkali-kali dikawinkan namun hasilnya nihil.   Lalu dimanakah salahnya?  Ada beberapa titik kritis dalam pelaksanaan Inseminasi Buatan pada Sapi diantaranya adalah : (1) Ketepatan Pengamatan Birahi oleh peternak; (2) Teknik Inseminasi Buatan oleh petugas Insemnator; dan juga (3) Handling Semen Beku yang digunakan sebagai bibit.  Ketiga factor tersebut saling berkaitan satu sama lain.   Kalaupun ketiganya sudah dilaksanakan dengan benar kenapa masih saja terjadi kawin berulang?  Ternyata pada faktor pertama yaitu Ketepatan pengamatan birahi oleh peternak ada beberapa hal yang harus diperhatikan.  Banyak dilaporkan bahwa masa birahi “Sapi Merah” hasil introduksi sapi dari luar negeri tersebut semakin panjang seiring semakin tingginya persentase darah “Sapi Merah” yang dimiliki seekor induk bibit ternak sapi. Selain beberapa faktor diatas dari pengalaman pribadi bahwa sapi akan birahi normal masih ada dua syarat lagi yakni harus rutin *Wareg/kenyang* perutnya, dan *Waras/sehat*badanya. Dua hal ini yg jarang diperhatikan peternak.


Normalnya Siklus birahi sapi umumnya sepanjang 20-21 hari, rataan lama birahi pada sapi dewasa 17,8 jam dengan kisaran 2,5-28 jam, sedangkan untuk sapi dara (usia muda) adalah 15,3 jam. Sapi potong dan sapi perah di daerah tropis memiliki rata-rata sikulus birahi lebih pendek yakni 13-15 jam dibanding subtropis. Pada umumnya sapi memperlihatkan gejala birahi pada malam dan pagi hari. Waktu pengamatan birahi yang baik adalah di pagi hari, siang atau sore hari ketika sapi beristirahat, sedangkan waktu mengawinkan yang ideal adalah saat puncak birahi, sekitar 12 jam setelah tanda birahi awal teramati. Artinya, jika di pagi hari teramati tanda birahi maka sapi dikawinkan pada sore hari, dan bila teramati birahi pada sore hari maka dikawinkan besok paginya sebelum jam 12.00.  Banyak penelitian menunjukkan  bahwa angka kebuntingan terbaik diperoleh apabila inseminasi buatan dilakukan pada waktu pertengahan estrus hingga akhir estrus. Jadi sapi yang menunjukkan estrus pagi hari dilakukan inseminasi buatan pada sore hari berikutnya dan sebaliknya, sapi yang menunjukkan estrus sore hari, dilakukan inseminasi buatan pagi hari berikutnya.  


Namun sekarang banyak dilaporkan bahwa   masa birahi sapi menjadi semakin panjang bisa sampai 2 hari sehingga jika muncul tanda birahi pagi dan dilakukan inseminasi pada sore ternyata belum pada puncak estrus.  Banyak faktor yang disinyalir menjadi penyebab semakin panjangnya masa birahi. Salah satunya adalah rendahnya kualitas pakan yang diberikan peternak pada sapi.   Sapi dengan kadar darah tetua “Sapi Merah’ yang semakin banyak tentunya memerlukan kualitas pakan yang semakin baik agar kondisinya sama dengan asal sapi di luar negeri sana.   Kualitas pakan yang rendah akan mengganggu reproduksi sapi tersebut sehingga bisa muncul kondisi masa birahi yang semakin panjang.  Peternak yang terbiasa memelihara sapi lokal dengan kualitas pakan yang seadanya masih terus dilakukan saat sapi yang dipelihara memiliki darah “Sapi Merah” yang semakin banyak.  Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya mas birahi yang semakin banyak maka nutrisi pakan yang diberikan juga perlu diperhatikan sehingga kebutuhan induk sapi dalam memenuhi kebutuhan reproduksinya dapat terpenuhi.


Selain memperbaiki kualitas pakan mungkin perlu juga kita memikirkan back cross untuk memperbaiki performa reproduksi sapi induk kita.  Back cross atau silang balik adalah memurnikan darah sapi kita dengan mengawinkan baik melaui Inseminasi Buatan maupun kawin alam sapi  hasil persilangan tadi dengan sapi lokal kita yaitu sapi PO sehingga persentasi darah sapi lokal kita akan menjadi semakin tinggi atau bahkan bisa kembali 100 %.  Pemurnian ini akan memperbaiki reproduksi sapi induk kita karena sapi lokal memiliki sifat yang sangat adaptive dengan pakan berkualitas rendah yang umum diberikan oleh peternak kita.  Penurunan populasi    sapi    PO    di   P. Jawa khusunya perlu  diwaspadai,   dan perlu juga dilakukan perwilayahan untuk pemurnian.  Plasma  nutfah  ini  sangat penting    sebagai    cadangan    materi genetik  bila  diperlukan  silang  balik agar   performans,   daya   tahan   dan produktivitas    ternak  sapi kita tetap optimal mengingat kemampuan peternak dalam pemberian pakan pada sapi masih belum optimal. Kita yakin bahwa kualitas sapi lokal kita juga bagus jika kita mengembangkannya dengan optimal. Kalau  bukan kita yang menjaga sapi lokal kita maka siapa lagi yang akan menjaganya?    (ZU)

Jumat, 08 September 2023

Khotbah Jum'at Basa Jawa " Generasi Penerus Kang Tangguh"

 

 “GENERASI PENERUS KANG TANGGUH”

 

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

 

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

 

Jama’ah Jum’at, Rahimakumulla

.

Minangka purwakaning atur mangga kita sesarengan muji syukur dateng ngarsa dalem Allah, awit peparing kanugrahan lan nikmat ingkang tanpa etangan, langkung langkung rahmat kawilujengan lan umur panjang dateng kita sedaya , sahingga siang punika kita tasih saget nindakaken sholat jum’at kanti tanpa manggihi rubeda satunggal punapa.

 

Saklajengipun keparenga kula ngajak dateng awak kula piyambak lan panjenengan sedaya, mangga tansah sami netepi taqwa lan ajrih dateng Allah ing sakdengah kawontenan, sae ing kawontenan bingah punopo dene ing kawontenan susah, longgar jembar utawi rupeg, rame utawi sepi, terang terangan utawi sesideman,  kanthi tansah  nindakaken perintah lan nebihi sedaya awisanipun Allah, supados kita tansah pinaringan kabegjan  dunya ngantos akhirat. ,  Kados dawuhipun Allah :

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ

"Saktemene Allah iku tansah anyertani wong kang pada taqwa  lan wong wong kang pada agawe becik” . (QS. An Nahl :128).

 

Perkawes agung ingkang saget ndadosaken kito slamet saking Adzab neroko inggih puniko perkawis tauhid, keimanan ingkang leres jumbuh kalian maknanipun. Kalimat thayibah “lailaha illallah”, netepaken bilih mboten wonten sesembahan ingkang leres dipun sembah kejawi namung Allah subhanahu wata’ala

 

Jama’ah Jum’at, Rahimakumulla

 

Nikmat kanugerahannipun Allah dateng kita punika katah sanget, tentu kita mboten bade sanggup ngetang nikmat Allah, mila sampun sak mestinipun kita Syukur dumateng Allah kanti nindakaken dawuh lan perintahipun, kados nindakaken shalat lan ngleksanaaken ibadah.

Kito nembe kemawon pinaringan conto ibadah ingkang sifatipun boten namung hamblu minallah, nanging ugi bersifat hablu minannas. Inggih puniko ibadah haji (hamblu minallah).  ingkang salah satunggal rukunipun menyembelih hewan qurban (hablu minannas).

Kito ingkang dereng saget nindakaken haji, sebagian saking kito ingkang mampu nindakaken  korban kanti menyembelih hewan qurban kados ingkang dipun contokaken dening Nabiyullah Ibrahim Alaihis salam. Pangorbanan ageng saking Nabiyullah Ibrahim Alaihis salam kados ingkang kasebat ing Al-Qur’an, punika mboten namung sekedar minangka sejarah lan carios kemawon, ananging dados dasar syari’at ibadah korban, saha tulada tumrap kita sedaya. Nalika panjenenganipun pinaringan pacoben dening Allah, supados nyembelih putranipun inggih Nabi Ismail Alaihis salam, dawuh kasebat katampi kanti sabar  lan ridla, saha katindakaken kanthi ikhlas murih karidlan saking ngarsa dalem Allah.

 

Jama’ah Jum’at, Rahimakumulla

Ing jaman sak meniko sampun katah gerakan-gerakan saking musuh-musuh islam ingkang tujuanipun ngrisak generasi umat islam sahingga umat islam tebeh saking agami islam. Sasaranipun inggih puniko kaum remaja/generasi muda. Sahinggo kito kedah gatosaken faktor-faktor ingkang saget dadosaken generasi kito “Generasi penerus Ingkang kiat”. Inggih puniko:

1.       iman sarto amal shaleh.

Iman meniko dados landasanipun, tiang ingkang imanipun kiat bade inggil derajatipun ing sisinipun Allah. Kito tebehaken saking keragu-raguan, kito kedah mantebpaken kualitas keimanan kito. Iman dateng Allah, Malikat-malikatipun, Kitab-kitab suci, Nabi saha Rasulipun, Iman dateng dinten akhir, lan Taqdir. Meniko kedah manteb. Menawi kito sampun kiat lan jejeg imanipun kito bade dados pribadi muslim ingang kiat. Ananging iman kemawon mboten cekap kedah dipun tambah kalian  nindakaken amal shaleh. Iman saget tambah kiat kanti nindakaken amal shaleh, lan iman bade berkurang menawi kito nindakaken maksiat.

Firmanipun Allah:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Ayat meniko nedahaken bilih tiyang ingkang iman lan nindaaken amal shaleh bade pinaringan panggesangan ingkah thayyibah(sae) lan bade dipun bales kalian balasan ingkang langkung sae.

 

2.       ilmu

Supados pribadi kito kiat kedah remen pados ilmu, semangat belajar. Putro putri kedah dipun bekali ilmu pengetahuan, dipun gatosaken pendidikanipun utaminipun inggih pendidikan Agami. Pendidikan agami meniko landasan pendidikan lintunipun,saget mbentuk karakter lan ugi ingkang saget ngendalekaken tindak lampahipun sak mangke. Menawi kito gatosaken kenyataan jaman puniko sampun katah kejahatan, pencurian, perampokan, tawuran, korupsi,pergaulan bebas lan lintunipun meniko sebabipun inggih puniko tebeh saking pendidikan Agami. Tiang ingkang pinaringan kesaenan saking Allah tondonipun inggih puniko dipun fahamaken urusan Agami,

 

3.       shalat

Generasi ingkang kiat saget dipun tingali saking anggenipun nindakaken shalat, menawi tansah jagi shalat gangsal wekdal tepat waktu lan berjama’ah.  meniko dados gambaran bilih tiang kolo wau gadahi kedisiplinan ingkang kiat ing saben tindak lampahipun.

4.       Akhlaq terpuji, Aklaq ingkang terpuji bade nebihaken saking tumindak2 ingkang melanggar paugeran. Sae paugeran agama punopodene paugeran nagari

5.      Sabar ngadepi musibah/pacoben, musibah meniko ujian.  menawi kito sabar kito bade dados tiang ingkang kiat lajeng balesan kesaenan saking Allah.

6.      Tekun, semangat

Supados gadahi kepribadian ingkang kiat kito tingkataken ketekunan lan semangat kito ing dalem kesaenan. Tansah semangat nindakaken aktivitas ingkang paring manfaat kagem panggesangan kito wonten dunyo langkung2  kagem kampung akhirat kito. Menawi wonten kesempatan kagem nindakaken kesaenan ampun ngantos dipun tunda awit kito mboten mangertosi punopo sakmangke kito taksih gesang lan ugi ampun ngantos supe tansah nyuwun dateng Allah sarto ampun ngantos nindakaken punopo ingkang dipun awisi agami.

7.      Bekti dateng tiyang sepuh, kanti nebihi tumindak engkang awon sahingga dados anak ingkang shaleh. Anak shaleh meniko paring manfaat dateng tiyang sepuh sae ing salebeting donyo lan ugi ngantos akherat sakmangke.

8.      Remen kumpul dateng tiang shaleh

Remen makempal dateng tiang shaleh bade paring manfaat ingkang ageng, batos kraos tentrem lan saget termotivasi kagem nindakkaken kesaenan.

9.       prinsip ingkang kiat

Menawi kito gadahi prinsip kesaenan ingkang kiat kito bade mboten gampil dipun ombang ambengaken keadaan. Mboten kados “air diatas daun talas”.

 

Meniko ingkang saget kito aturaken babakan faktor utawi hal-hal ingkang saget dadosaken Generasi muda/generasi penerus dados generasi ingkang kiat mboten gampil dipun kuasai musuh-musuh islam. Lan taksih katah sanget malih ingkang mboten saget kito aturaken ing wekdal puniko.

 

Ma’asyirol muslimin rohimani warohimakumullah

Saestu kito kedhah  ngendaleaken pergaulan poro putro.  ampun ngantos bergaul kaliyan tiyang-tiyang ingkang awon agaminipun. Kalebet ugi pengaruh saking meneko warno tontonan ingkang ngrisak agami, kadhos dene televisi ingkang nyiaraken tayangan ngeblingeraken masyarakat kanti aqidah ingkang risak, lan kanti akhlak ingkang awon. Kito ugi kedhah njagi poro putro kito saking waosan ingkang ngrisak kados majalah-majalah pornografi, ramalan bintang, mistik lan sakpanunggalanipun. Lan dumatheng poro jama’ah sedoyo monggo kito sesarengan nyiptaken generasi muda ingkang kiat, ingkang dipun impi-impiaken tiang sepuh kito,  sami setio tuhu dateng tiang sepuh kados Nabi Ismail, kito tebihi sedoyo ingkang ngrisak masa depan kito kados: pergaulan bebas, narkotika,tawuran, perjudian, minum-minuman keras (miras), lan sak pinunggalanipun. meniko kedah kito tebihi. Supados kito saget dados generasi ingkang kuat. Membangun agama, membangung negara menuju negara ingkang baldatun toyyibatun warubul ghofur dengan berdasarkan Pancasila lan UUD 45

Akhiripun monggo sami doyo-doyo ngupoyo lan dedungo supados kito dados hamba Allah  ingkang sae, saestu nindakaken  pitedhah syariat  islam saking Al-Quran lan Al-Hadits, tebih saking bolo bencono ingkang nglunturaken iman, saha dipun gampilaken sedoyo urusan kito, dipun lebetaken dateng golongan ingkang pinaringan ridhonipun Allah. Amiin

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ تَعَالَى لِىْ وَلَكُمْ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

============