Rabu, 07 Desember 2016

PENYAKIT UMUM TERNAK KAMBING

PENYAKIT TERNAK KAMBING DAN PENANGANANNYA
(sebuah kutipan dari Kelompok Ternak di Lampung)

Dari pembinaan kelompok tani-ternak sejak tahun 2006 telah didapat dua golongan penangan kesehatan secara mandiri oleh petani dan kelompok yaitu obat untuk penanganan penyakit dan ramuan jamu untuk ternak. Bahan yang digunakan sebagian besar merupakan simplisia nabati seperti kunyit, temu lawak, kencur, bawang putih, sirih, cengkeh, adas, lada, minyak tanah atau gula merah, simplisia hewani antara lain kuning telur ayam dan madu dan simplisia mineral misalya belerang, kapur, dan garam dapur.

Penanganan untuk penyakit meliputi perut kembung (tympani / bloat), kudis/kurap (scabies), mencret (diare), cacingan, korengan/belatungan (myasis), keropeng di mulut (orf), mata belekan (pink eye), keracunan, kaki pincang, kutu ternak.
Sedangkan untuk ramuan jamu ternak meliputi meningkakan stamina/daya tahan tubuh/stress ternak, meningkatkan nafsu makan, meningkatkan libido pejantan, meningkatkan produksi susu.

Berikut ini macam jamu dan pengobatan penyakit yang didapat selama pendampingan kelompok tani-ternak di Kabupaten Tanggamus, Lampung yang sudah terangkum sebagai berikut :

1.    Perut kembung (tympani / bloat)

Tanda klinis :
Kambing merasa gelisah, sakit, dan sulit bernapas, perut bagian kiri mengalami pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi seperti gendang, punggung membungkuk, denyut jantung melemah, selaput lender mulut kebiruan, ternak jatuh dan susah bangun lagi, bila dibiarkan ternak dapat mati mendadak. (Gambar. 1)

Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Minyak nabati (minyak kelapa atau sawit) sebanyak 100-200 ml dengan cara pembertian secara oral lewat mulut.
b.   Kambing dicekok 200 cc “sprite/soda”, lalu perut yang kembung sebelah kiri dibalur dengan bawang merah halus dan sudah dicampur dengan minyak angin. Bila angin sudah keluar melalui anus, kedua kaki depan diangkat ke atas sambil sisi perut dijepit dengan kaki kita. Mulut kambing harus selalu terbuka, dengan cara mulut kambing disumbat dengan kayu secara melintang dan usahakan kambing tetap berdiri. Dengan cara ini semua timbunan gas dalam perut akan keluar.



2.    Kudis/kurap (scabies)
Tanda klinis :
-        Kulit tampak bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga mengalami kekakuan, penebalan dan bersisik.
-        Ternak menggosok-gosokkan bulunya ke dinding kandang karena gatal, bulu rontok.
-        Ternak kurus, nafsu makan berkurang, kekurangan darah dan produksi susu menurun. (Gambar 2.)
Ramuan yang dapat dipilih :
Ternak terlebih dahulu dimandikan dengan disikat dan dengan sabun antiseptik/deterjen.
a.   Permukaan kulit yang sakit digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa yang dipanaskan setiap 2 hari sekali.
b.   Kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km paling efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan dengan menggunakan belerang.
c.   Jeruk purut digiling halus, ditambahkan garam dapur dan minyak kelapa. Gosokkan pada kulit yang terserang kudis.
d.   Lengkuas, daun ketepeng kerbau dan garam dapur dihaluskan dan dioleskan pada bagian kulit yang terserang kudis.

3.    Mencret (diare)
Tanda Klinis :
Feses atau kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman, ternak tampak lesu, lemah dan pucat. (Gamabar 3.)
Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Kambing sakit diberi larutan garam 10 gram dan gula pasir 10 gram dan air matang 2,5 liter.
b.   Ternak sakit diberi larutan oralit atau norit sebanyak 3 tablet.
c.   Air kelapa muda diminumkan secukupnya.
d.   Daun jambu biji 5 lembar dilumatkan bersama garam dapur dan diberikan pada kambing.

4.    Cacingan
Tanda klinis :
Kambing terlihat kurus, lemah, pucat, bulu berdiri dan kusam, perut membesar dan produksi susu menurun pada induk menyuuusui.
Pengobatan jamu :
a.   Buah pinang/jambe tua sebanyak 2 buah yang sudah dijemur hingga kering dan ditumbuk halus lalu diaduk dengan gula jawa dan dibentuk pellet/butiran. Pemberian ini diberikan dengan cara dicekokkan.
b.   Daun tembakau 5 lembar dilumatkan, lalu dicampur air secukupnya dan disaring. Air saringannya diminumkan pada ternak yang sakit.
c.    Serbuk getah papaya muda dicampur air dengan perbandingan 1 : 5 hingga terbentuk suspensi. Suspensi getah papaya ini diminumkan atau dicekokkan dengan menggunakan selang agar langsung masuk ke dalam perut. Pemberian sebanyak 1,2 gr/Kg berat badan.

5.    Korengan/belatungan (myasis)
Penyebab :
Korengan/belatungan pertama biasanya disebabkan oleh luka karena kandang yang tidak nyaman dan juga pada ternak betina setelah melahirkan karena sisa darah yang tidak dibersihan atau pada anak baru lahir karena tidak diberi antiseptik/anti lalat di bagian pusar. (Gambar 4)
Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Bahan: kapur barus 1 biji, belerang 1 sendok makan, antibiotik kapsul 2 tablet. Semua bahan dihaluskan dicampur merata. Pengobatan pada luka dengan di taburkan dan di balut, ulangi setiap 2-3 hari sekali.
b.   Luka/koreng dibersihan dengan air, kemudian di beri dengan tembakau pentah yang sudah dibasahi dan ditutup dengan perban dan diganti setiap hari sampai  belatung keluar.
c.   Luka yang sudah belatungan disiram dengan minyak kayu putih kemudian di sumbat dengan tembakau yang sudah dibasahi dan dibalut dengan perban.

6.    Keropeng di mulut (orf)
Bahan; kapur sirih, biji pinang, dan kunyit dengan perbandingan 2 : 2 : 1.
Pembuatan; semua bahan dicuci besihkan dan dihaluskan sampai berentuk pasta.
Pengobatan; pasta yang sudah jadi dapat diberikan dengan dioleskan tampa harus mengelupas keropeng.

7.    Mata belekan (pink eye)
Tanda klinis :
Mata mengeluarkan air, tertutup dan berkedip-kedip, mata membengkak, merah, kemudian keruh dan timbul borok pada selaput bening hinga mengalami kebutaan. (Gambar 5.)
Ramuan yang dapat diberikan :
Mata ternak dicuci dengan air hangat. Semprotkan dengan teh dan garam yang dilarutkan dalam air hangat.

8.    Keracunan
Tanda klinis :
Tanda-tanda keracunan ialah mulut berbusa, kejang, kebiruan pada selaput lendir dan terkadang mati mendadak.
Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Minyak kelapa 1 gelas diminumkan pada 1 ekor kambing dan beri minum air kelapa sebanyak-banyaknya.
b.   Air kelapa dicampur dengan asam jawa dan garam dapur secukupnya duminumkan pada ternak yang keracunan.
c.    Bila ternak keracunan insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa hangat 1 gelas.
9.    Kaki pincang
Biasanya kambing pincang karena terperosok/terjepit lantai kandang.
Kambing yang pincang dapat diobati dengan ramuan daun sereh. Seikat daun sereh ditumbuk sampai lembut, lalu dibalutkan pada kaki. Agar tidak lepas ramuan ini diikat dengan perban atau potongan kain. Pembalutan ini di ganti setiap 3 hari sekali sampai sembuh.

10.  Kutu pada ternak
Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Daun mimba 5 lembar, daun tembakau 5 lembar, dan biji sirsak 10 butir ditumbuk halus, lalu dicampur air 20 liter. Ramuan ini disaring dan airnya digunakan untuk membilas kambing yang sudah dimandikan atau di semprotkan ke seluruh badan ternak.
b.   Buah pinang yang muda sampai hijau sebanyak 20 biji di haluskan dan dicampur dengan kapur semut (kapur ajaip). Ramuan ini di cmpur dengan air 5 liter dan di balurkan ke seluruh tubuh ternak.

11.  Meningkakan stamina/daya tahan tubuh/stress ternak
Tanda klinis :
Ternak kambing yang habis dari perjalanan jauh, perubahan musim dan masih dalam proses adaptasi atau penyesuaian lingkungan baru kambing akan mengalami penurunan stamina, daya tahan tubuh dan stress yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan ternak kambing mudah terserang penyakit bahkan berakibat pada kematian. Kambing menjadi lesu dan tidak bergairah, nafsu makan berkurang bahkan hilang dan kambing terlihat sering duduk-duduk.
Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Larutkan gula merah ¼ kg dicampur asam jawa secukupnya. Jamu ini diberikan setelah kambing sampai di kandang atau dari perjalanan jauh (pra droping), cuaca di sekitar kandang memburuk (terik panas/hujan) dan pada saat satu bulan pertama droping/adaptasi. Jamu ini diberikan 1 (satu) minggu satu kali dan dua hari berturut-turut sesaat setelah droping.
b.   Madu ¼ gelas dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan cara diminumkan.

12.  Meningkatkan nafsu makan
Fungsi :
Dengan meningkatnya nafsu makan kambing maka produktifitasnya akan meningkat dan ternak dapat terjaga stamina, daya tahan tubuh, strees dan penyakit. Untuk itu, upaya meningkatkan nafsu makan perlu terus dilakukan. (Gambar 6.)
Ramuan yang dapat dipilih :
a. Daun talas 3 lembar dan garam dapur 3 sendok makan direbus selama 15 menit. Daun yang sudah matang dijadikan untuk tiap ekor kambing.
b. Kencur segar 1 ons, diparut dan dicampur kuning telur ayam 1 butir, jamu ini diberikan setiap 3 hari sekali sampai kondisi makan kambing normal.
c.  Mentimun 2 buah diparut, lalu dicampur garam dapur, asam jawa, terasi dan air secukupnya. Ramuan ini siap diberikan pada kambing untuk sekali pemberian.
d. Daun buni 5 lembar, lengkuas sebesar ibu jari, terasi dan garam dapur secukupnya ditumbuk hingga halus lalu ditambahkan air secukupnya. Ramuan ini diperas dan airnya disaring dan diberikan pada 2 ekor kambing.
e. Pucuk daun durian 5 lembar, daun buni 5 lembar, daun dadap serep 5 lembar, terasi dan garam dapur secukupnya kemudian bahan ini dihaluskan. Tambahkan sedikit air dan airnya diperas. Air perasan ini diberikan pada 2 ekor kambing.

13.  Meningkatkan libido pejantan
Agar dapat mengawini betina sebagai pemacek, pejantan membutuhkan perawatan intensif. Selain diberi cukup pakan, juga perlu diberi obat penyehat tubuh dan penambah gairah kejantanan. (Gambar 7.)
Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Madu ¼ gelas dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan cara diminumkan.
b.   Lada 100 gr disangrai sampai kering, lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk halus. Bubuk lada ini dicampur kencur parut 0,5 kg, kuning telur 5 butir dan madu 1 sendok makan hingga terbentuk adonan kental. Adonan dibentuk butiran sebesar ibu jari dan dijemur samapi kering. Sebanyak dua butir diberikan sehari sebelum digunakan sebagai pejantan dan sesaat setelah digunakan.

14.  Meningkatkan produksi susu
Kambing perah ataupun kambing setelah melahirkan sangat ditunggu untuk dapat menghasilkan produksi susu yang tinggi oleh peternak. (Gambar 8.)
Ramuan yang dapat dipilih :
a.   Daun papaya muda direbus selama 15 menit dan diberi garam dapur secukupnya. Ramuan ini diberikan sebagai pakan 3 hari sekali dari mulai 1 bulan sebelum kelahiran sanapai 2 bulan kelahiran.
b.   Ternak sesring mungkin diberi pakan daun nangka segar dari mulai 1 bulan menjelang kelahiran dan satu minggu berturut-turut setelah kelahiran.
c.   Ternak diberi jagung sangria sebanyak dua genggam selama satu minggu setelah kelahiran.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar