PENYAKIT TERNAK KAMBING DAN PENANGANANNYA
(sebuah kutipan dari Kelompok Ternak di Lampung)
Dari pembinaan kelompok tani-ternak sejak tahun 2006 telah didapat dua
golongan penangan kesehatan secara mandiri oleh petani dan kelompok yaitu obat
untuk penanganan penyakit dan ramuan jamu untuk ternak. Bahan yang digunakan
sebagian besar merupakan simplisia
nabati seperti kunyit, temu lawak, kencur, bawang putih, sirih, cengkeh, adas,
lada, minyak tanah atau gula merah, simplisia
hewani antara lain kuning telur ayam dan madu dan simplisia mineral misalya belerang, kapur, dan garam dapur.
Penanganan untuk
penyakit meliputi perut kembung (tympani
/ bloat), kudis/kurap (scabies),
mencret (diare), cacingan,
korengan/belatungan (myasis), keropeng di mulut (orf), mata belekan (pink eye), keracunan, kaki pincang, kutu
ternak.
Sedangkan untuk ramuan jamu ternak meliputi
meningkakan stamina/daya tahan tubuh/stress ternak, meningkatkan nafsu makan,
meningkatkan libido pejantan, meningkatkan produksi susu.
Berikut ini macam
jamu dan pengobatan penyakit yang didapat selama pendampingan kelompok
tani-ternak di Kabupaten Tanggamus, Lampung yang sudah terangkum sebagai
berikut :
1. Perut kembung (tympani
/ bloat)
Tanda klinis :
Kambing merasa gelisah, sakit, dan sulit bernapas, perut bagian kiri
mengalami pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi seperti gendang, punggung
membungkuk, denyut jantung melemah, selaput lender mulut kebiruan, ternak jatuh
dan susah bangun lagi, bila dibiarkan ternak dapat mati mendadak. (Gambar. 1)
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Minyak
nabati (minyak kelapa atau sawit) sebanyak 100-200 ml dengan cara pembertian
secara oral lewat mulut.
b. Kambing dicekok 200
cc “sprite/soda”, lalu perut yang
kembung sebelah kiri dibalur dengan bawang merah halus dan sudah dicampur
dengan minyak angin. Bila angin sudah keluar melalui anus, kedua kaki depan
diangkat ke atas sambil sisi perut dijepit dengan kaki kita. Mulut kambing
harus selalu terbuka, dengan cara mulut kambing disumbat dengan kayu secara
melintang dan usahakan kambing tetap berdiri. Dengan cara ini semua timbunan gas dalam perut akan keluar.
2. Kudis/kurap (scabies)
Tanda klinis :
-
Kulit
tampak bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga mengalami kekakuan,
penebalan dan bersisik.
-
Ternak
menggosok-gosokkan bulunya ke dinding kandang karena gatal, bulu rontok.
-
Ternak
kurus, nafsu makan berkurang, kekurangan darah dan produksi susu menurun.
(Gambar 2.)
Ramuan yang dapat
dipilih :
Ternak terlebih
dahulu dimandikan dengan disikat dan dengan sabun antiseptik/deterjen.
a.
Permukaan
kulit yang sakit digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa
yang dipanaskan setiap 2 hari sekali.
b.
Kulit
yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan
dengan oli bekas dari kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km paling
efektif karena pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan
dengan menggunakan belerang.
c.
Jeruk
purut digiling halus, ditambahkan garam dapur dan minyak kelapa. Gosokkan pada
kulit yang terserang kudis.
d.
Lengkuas,
daun ketepeng kerbau dan garam dapur dihaluskan dan dioleskan pada bagian kulit
yang terserang kudis.
3. Mencret (diare)
Tanda Klinis :
Feses atau kotoran
kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan
atau hijau kehitaman, ternak tampak lesu, lemah dan pucat. (Gamabar 3.)
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Kambing
sakit diberi larutan garam 10 gram dan gula pasir 10 gram dan air matang 2,5
liter.
b.
Ternak
sakit diberi larutan oralit atau norit sebanyak 3 tablet.
c.
Air
kelapa muda diminumkan secukupnya.
d.
Daun
jambu biji 5 lembar dilumatkan bersama garam dapur dan diberikan pada kambing.
4. Cacingan
Tanda klinis :
Kambing terlihat
kurus, lemah, pucat, bulu berdiri dan kusam, perut membesar dan produksi susu
menurun pada induk menyuuusui.
Pengobatan jamu :
a.
Buah
pinang/jambe tua sebanyak 2 buah yang sudah dijemur hingga kering dan ditumbuk
halus lalu diaduk dengan gula jawa dan dibentuk pellet/butiran. Pemberian ini
diberikan dengan cara dicekokkan.
b.
Daun
tembakau 5 lembar dilumatkan, lalu dicampur air secukupnya dan disaring. Air
saringannya diminumkan pada ternak yang sakit.
c.
Serbuk
getah papaya muda dicampur air dengan perbandingan 1 : 5 hingga terbentuk
suspensi. Suspensi getah papaya ini diminumkan atau dicekokkan dengan
menggunakan selang agar langsung masuk ke dalam perut. Pemberian sebanyak 1,2
gr/Kg berat badan.
5. Korengan/belatungan (myasis)
Penyebab :
Korengan/belatungan
pertama biasanya disebabkan oleh luka karena kandang yang tidak nyaman dan juga
pada ternak betina setelah melahirkan karena sisa darah yang tidak dibersihan
atau pada anak baru lahir karena tidak diberi antiseptik/anti lalat di bagian
pusar. (Gambar 4)
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Bahan:
kapur barus 1 biji, belerang 1 sendok makan, antibiotik kapsul 2 tablet. Semua
bahan dihaluskan dicampur merata. Pengobatan pada luka dengan di taburkan dan
di balut, ulangi setiap 2-3 hari sekali.
b.
Luka/koreng
dibersihan dengan air, kemudian di beri dengan tembakau pentah yang sudah dibasahi
dan ditutup dengan perban dan diganti setiap hari sampai belatung keluar.
c.
Luka
yang sudah belatungan disiram dengan minyak kayu putih kemudian di sumbat
dengan tembakau yang sudah dibasahi dan dibalut dengan perban.
6. Keropeng di mulut (orf)
Bahan; kapur sirih, biji
pinang, dan kunyit dengan perbandingan 2 : 2 : 1.
Pembuatan; semua bahan dicuci
besihkan dan dihaluskan sampai berentuk pasta.
Pengobatan; pasta yang sudah
jadi dapat diberikan dengan dioleskan tampa harus mengelupas keropeng.
7. Mata belekan (pink
eye)
Tanda klinis :
Mata mengeluarkan
air, tertutup dan berkedip-kedip, mata membengkak, merah, kemudian keruh dan
timbul borok pada selaput bening hinga mengalami kebutaan. (Gambar 5.)
Ramuan
yang dapat diberikan :
Mata ternak dicuci
dengan air hangat. Semprotkan dengan teh dan garam
yang dilarutkan dalam air hangat.
8. Keracunan
Tanda klinis :
Tanda-tanda keracunan ialah mulut berbusa, kejang, kebiruan pada selaput
lendir dan terkadang mati mendadak.
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Minyak
kelapa 1 gelas diminumkan pada 1 ekor kambing dan beri minum air kelapa
sebanyak-banyaknya.
b.
Air
kelapa dicampur dengan asam jawa dan garam dapur secukupnya duminumkan pada
ternak yang keracunan.
c.
Bila
ternak keracunan insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa hangat 1
gelas.
9. Kaki pincang
Biasanya kambing
pincang karena terperosok/terjepit lantai kandang.
Kambing yang pincang
dapat diobati dengan ramuan daun sereh. Seikat daun sereh ditumbuk sampai
lembut, lalu dibalutkan pada kaki. Agar tidak lepas ramuan ini diikat dengan
perban atau potongan kain. Pembalutan ini di
ganti setiap 3 hari sekali sampai sembuh.
10. Kutu pada ternak
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Daun
mimba 5 lembar, daun tembakau 5 lembar, dan biji sirsak 10 butir ditumbuk
halus, lalu dicampur air 20 liter. Ramuan ini disaring dan airnya digunakan
untuk membilas kambing yang sudah dimandikan atau di semprotkan ke seluruh
badan ternak.
b.
Buah
pinang yang muda sampai hijau sebanyak 20 biji di haluskan dan dicampur dengan
kapur semut (kapur ajaip). Ramuan ini di cmpur dengan air 5 liter dan di
balurkan ke seluruh tubuh ternak.
11. Meningkakan stamina/daya tahan tubuh/stress ternak
Tanda klinis :
Ternak kambing yang
habis dari perjalanan jauh, perubahan musim dan masih dalam proses adaptasi
atau penyesuaian lingkungan baru kambing akan mengalami penurunan stamina, daya
tahan tubuh dan stress yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan ternak kambing
mudah terserang penyakit bahkan berakibat pada kematian. Kambing menjadi lesu
dan tidak bergairah, nafsu makan berkurang bahkan hilang dan kambing terlihat
sering duduk-duduk.
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Larutkan
gula merah ¼ kg dicampur asam jawa
secukupnya. Jamu ini diberikan setelah kambing sampai di kandang atau dari
perjalanan jauh (pra droping), cuaca
di sekitar kandang memburuk (terik panas/hujan) dan pada saat satu bulan
pertama droping/adaptasi. Jamu ini
diberikan 1 (satu) minggu satu kali dan dua hari berturut-turut sesaat setelah
droping.
b.
Madu
¼ gelas dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan cara
diminumkan.
12. Meningkatkan nafsu makan
Fungsi :
Dengan meningkatnya nafsu makan kambing maka produktifitasnya akan
meningkat dan ternak dapat terjaga stamina, daya tahan tubuh, strees dan
penyakit. Untuk
itu, upaya meningkatkan nafsu makan perlu terus dilakukan. (Gambar 6.)
Ramuan yang dapat
dipilih :
a. Daun talas 3 lembar
dan garam dapur 3 sendok makan direbus selama 15 menit. Daun yang sudah matang
dijadikan untuk tiap ekor kambing.
b. Kencur segar 1 ons,
diparut dan dicampur kuning telur ayam 1 butir, jamu ini diberikan setiap 3
hari sekali sampai kondisi makan kambing normal.
c. Mentimun 2 buah
diparut, lalu dicampur garam dapur, asam jawa, terasi dan air secukupnya.
Ramuan ini siap diberikan pada kambing untuk sekali pemberian.
d. Daun buni 5 lembar,
lengkuas sebesar ibu jari, terasi dan garam dapur secukupnya ditumbuk hingga
halus lalu ditambahkan air secukupnya. Ramuan ini diperas dan airnya disaring
dan diberikan pada 2 ekor kambing.
e. Pucuk daun durian 5
lembar, daun buni 5 lembar, daun dadap serep 5 lembar, terasi dan garam dapur
secukupnya kemudian bahan ini dihaluskan. Tambahkan sedikit air dan airnya
diperas. Air perasan ini diberikan pada 2 ekor kambing.
13. Meningkatkan libido pejantan
Agar dapat mengawini
betina sebagai pemacek, pejantan membutuhkan perawatan intensif. Selain diberi
cukup pakan, juga perlu diberi obat penyehat tubuh dan penambah gairah
kejantanan. (Gambar 7.)
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Madu
¼ gelas dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan cara
diminumkan.
b.
Lada
100 gr disangrai sampai kering, lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk halus. Bubuk
lada ini dicampur kencur parut 0,5 kg, kuning telur 5 butir dan madu 1 sendok
makan hingga terbentuk adonan kental. Adonan dibentuk butiran sebesar ibu jari
dan dijemur samapi kering. Sebanyak dua butir diberikan sehari sebelum
digunakan sebagai pejantan dan sesaat setelah digunakan.
14. Meningkatkan produksi susu
Kambing perah ataupun
kambing setelah melahirkan sangat ditunggu untuk dapat menghasilkan produksi
susu yang tinggi oleh peternak. (Gambar 8.)
Ramuan yang dapat
dipilih :
a.
Daun
papaya muda direbus selama 15 menit dan diberi garam dapur secukupnya. Ramuan
ini diberikan sebagai pakan 3 hari sekali dari mulai 1 bulan sebelum kelahiran
sanapai 2 bulan kelahiran.
b.
Ternak
sesring mungkin diberi pakan daun nangka segar dari mulai 1 bulan menjelang
kelahiran dan satu minggu berturut-turut setelah kelahiran.
c.
Ternak
diberi jagung sangria sebanyak dua genggam selama satu minggu setelah
kelahiran.